Rabu, 01 Juli 2015

Kalimantan Selatan


Provinsi Kalimantan Selatan, dengan Ibukota Banjarmasin. Memiliki 11 Kabupaten dan 2 Kota. Hari jadinya tanggal 14 Agustus 1950. Masyarakat Kalimantan Selatan disebut “Urang Banjar”. Provinsi Kalimantan Selatan juga memiliki hewan asli yaitu Bekantan.
Dengan banyaknya kota yang terdapat di Kalimantan Selatan atau yang biasa disebut Kal-Sel ini, provinsi ini banyak memiliki berbagai macam budaya dan makanan khas. Seperti, Baayun Anak (Baayun Mulud), Madihin, dan Musik Panting. Tidak hanya itu, makanan khas Kalimantan Selatan juga terkenal dengan kelejatannya. Seperti, Soto Banjar, Katupat Kandangan, dan Apam Barabai.
Baiklah, disini saya mau membahas budaya dan makanan khas banjar yang saya tuliskan diatas tadi.


1. Baayun Anak (Baayun Mulud)



Baayun Mulud
Baayun Mulud adalah salah satu tradisi masyarakat Banjar yang ramai dilakukan pada saat bulan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Upacara ini dilakukan di dalam masjid, pada ruangan tengah masjid dibuat ayunan yang membentang pada tiang-tiang masjid. Ayunan yang dibuat ada tiga lapis, lapisan atas digunakan kain sarigading (sasirangan), lapisan tengah kain kuning (kain belacu yang diberi warna kuning dari sari kunyit), dan lapisan bawah memakai kain bahalai (kain panjang tanpa sambungan jahitan).
Pada bagian tali ayunan diberi hiasan berupa anyaman janur berbentuk burung-burungan, ular-ularan, katupat bangsur, halilipan, kambang sarai, rantai, hiasan-hiasan mengunakan buah-buahan atau kue tradisional seperti cucur, cincin, kue gelang, pisang, kelapa, dan lain-lain.
http://kerajaanbanjar.wordpress.com/2007/04/01/upacara-baayun-mulud/



2. Musik Panting


Panting
Panting

Panting merupakan alat musik yang dipetik yang berbentuk seperti gambus Arab tetapi ukurannya lebih kecil. Pada waktu dulu musik panting hanya dimainkan secara perorangan atau secara solo. Karena semakin majunya perkembangan zaman dan musik Panting akan lebih menarik jika dimainkan dengan beberapa alat musik lainnya, maka musik panting sekarang ini dimainkan dengan alat-alat musik seperti babun, gong,dan biola dan pemainnya juga terdiri dari beberapa orang. Nama musik panting berasal dari nama alat musik itu sendiri, karena pada musik Panting yang terkenal alat musiknya dan yang sangat berperan adalah Panting, sehingga musik tersebut dinamai musik panting.

 3. Madihin


Madihin merupakan genre/jenis puisi rakyat anonim berbahasa Banjar yang bertipe hiburan. Madihin dituturkan di depan publik dengan cara dihapalkan (tidak boleh membaca teks) oleh 1 orang, 2 orang, atau 4 orang seniman Madihin (bahasa Banjar Pamadihinan).
Biasanya, kesenian madihin dimainkan pada malam hari, namun di masa sekarang juga dapat lakukan di siang hari sesuai permintaan. Madihin biasanya dimainkan selama 1 sampai 2 jam. Jika dahulu madihin biasa dilakukan di tempat terbuka, seperti halaman atau lapangan yang luas, dengan panggung ukuran 4×3 meter, sekarang madihin sering dipertunjukkan di dalam gedung pertunjukan.
Makanan khas Kal-Sel memiliki cita rasa yang unik dan enak. Dalam bahasa banjar enak adalah nyaman. Jadi, makanan banjar bilang nyaman banar.

1. Soto Banjar



Soto Banjar
Soto Banjar adalah soto khas suku Banjar, Kalimantan Selatan dengan bahan utama ayam dan beraroma harum rempah-rempah seperti kayu manis, biji pala, dan cengkeh. Soto berisi daging ayam yang sudah disuwir-suwir, dengan tambahan perkedel atau kentang rebus, rebusan telur, dan ketupat.
Seperti halnya soto ayam, bumbu soto Banjar berupa bawang merah, bawang putih dan merica, tapi tidak memakai kunyit. Bumbu ditumis lebih dulu dengan sedikit minyak goreng atau minyak samin hingga harum sebelum dimasukkan ke dalam kuah rebusan ayam. Rempah-rempah nantinya diangkat agar tidak ikut masuk ke dalam mangkuk sewaktu dihidangkan.
Penjual soto Banjar menyajikan sate ayam sebagai menu pendamping. Nasi sop adalah sebutan untuk soto Banjar yang dikuahkan ke sepiring nasi dan tidak berisi ketupat.

2. Ketupat Kandangan



Katupat Kandangan
Ketupat Kandangan (Katupat Kandangan) merupakan kuliner khas yang berasal dari daerah Kandangan, Kalimantan Selatan. Seperti ketupat pada umumnya, bahan untuk membuat ketupat berasal dari beras. Perbedaan ketupat Kandangan dengan jenis ketupat lainnnya adalah penggunaan ikan gabus (haruan) sebagai menu pelengkap. Ikan gabus sebelumnya harus di panggang dulu sebelum direbus menggunakan santan.Kemudian, Ikan Gabus beserta kuahnya disiramkan ke ketupat. Kuliner ini dapat dimakan untuk makan pagi, siang atau malam.
Ketupat disiram dengan kuah bersantan yang diracik dari bumbu-bumbu tradisional seperti kayu manis, pala, cengkih, dan kapulaga. Kuah agak kental dengan rasa yang sangat khas gurih. Untuk bersantap biasanya ada sepotong ikan asap. Ikannya bisa gurame, patin, atau gabus.

3. Apam Barabai



Apam Barabai
Apam Barabai merupakan kue khas daerah Barabai. Kue yang berbentuk seperti lembaran ini, memiliki kulit yang tebal dan memiliki rasa yang manis dan gurih. Apam Barabai dibuat dari Galapung (beras yang dijadikan tepung), gula merah, tapai gumbili (tape singkong), dan ragi.
Apam Barabai merupakan icon dari daerah Barabai, Hulu Sungai Selatan. Jadi, bila tidak makan apam Barabai, itu artinya kita belum ke Barabai.
Masih banyak budaya dan masakan khas Kal-Sel. Tetapi, yang saya tuliskan diatas tadilah yang saat ini masih sering dilakukan oleh masyarakat Banjar. Tetap cintai budaya daerah asal kita.
Motto masyarakat Banjar (urang Banjar), ” Waja Sampai Kaputing”. Yang artinya, Tetap bersemangat dan kuat seperti baja dari awal sampai akhir.


Sumber : kalimantanselatan.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar